Oleh: Ahmad Nurhasyim
Utami Roesli, Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, mengatakan berbagai penyebab kematian balita dan ibu di Indonesia sebagian besar dapat dicegah. Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan (28 persen), ekslamsia (24 persen), dan infeksi, termasuk AIDS (11 persen). Hal itu dikatakanya dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Kesehatan Ibu dan Anak Menuju Pencapaian MDGs 2015 di Jakarta, Rabu (23/6).
Salah satu pencegahan yang murah dan alami untuk mengurangi pendarahan adalah inisiasi menyusui dini (IMD) yang dilakukan oleh ibu. Menyusui bayi sejak dini selain memberikan asupan gizi terbaik bagi anak, juga meningkatkan kualitas kesehatan ibu. Idealnya, saat anak lahir langsung didekatkan ke susu ibunya.
“Saat anak yang baru lahir menyusu pada ibunya, aktifitas menyusui ini bisa mencegah pendarahan,” katanya.
Pada saat ibu menyusui, rahim ibunya berkontraksi yang bisa mengurangi pendarahan. Sampai usia enam bulan, kata Utami, bayi belum membutuhkan minuman atau makanan selain air susu ibu (ASI). Bayi tidak perlu dibari asupan makanan atau minuman lainnya. Sebab, air susu ibu mengandung zat nutrisi berkualitas, kuantitas, dan komposisi ideal untuk pertumbuhan, kecerdasan, dan kesehatan bayi. Selain itu, air susu ibu juga menghindarkan bayi dari bahaya infeksi, alergi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada bayi.
“Air susu ibu tidak bisa digantikan dengan susu formula. Air susu ibu murah dan mudah terjangkau,” katanya. (Jurnal Nasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar