Oleh: Anisa Cahya Ningrum
Pernahkah Anda menyaksikan seseorang yang memiliki kemampuan melihat sesuatu dengan mata tertutup? Atau adakah seseorang di sekitar Anda yang bisa memprediksi sesuatu yang akan terjadi?
Hal-hal tersebut mungkin dulu dianggap sebagai kekuatan supranatural yang dimiliki oleh seseorang secara turun-temurun, atau ada juga anggapan bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang rasional alias gaib belaka.
Namun penelitian yang terbaru dalam dunia sains dan pendidikan justru menunjukkan hal yang berbeda. Bahkan kita boleh percaya bahwa hal itu adalah masuk akal dan cukup ilmiah untuk dipertanggungjawabkan. Ya, kemampuan melihat dengan mata tertutup adalah merupakan hasil dari bekerjanya otak tengah yang telah diaktifkan.
Selama ini kita memang tidak banyak mendengar tentang fungsi dari otak tengah. Yang banyak kita kenal adalah otak kiri dan otak kanan. Otak kiri adalah belahan otak sebelah kiri, yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir, berbahasa, menghitung, dan menganalisis. Sedangkan otak kanan adalah belahan otak sebelah kanan yang berfungsi mengembangkan kualitas emosi, seni, kepribadian, daya kreasi, dan daya intuisi seseorang.
Jadi otak kiri bertanggung jawab atas kualitas intelektual seseorang, sedangkan otak kanan bertanggung jawab atas kecerdasan emosinya. Lalu apa fungsi dari otak tengah?
Mengenali Fungsi Otak Tengah
Sesuai namanya, otak tengah berada di tengah-tengah antara otak kanan dan otak kiri, dan menjadi jembatan bagi keduanya. Otak tengah adalah pusat pengatur keseimbangan tubuh dan pergerakan.
Otak tengah adalah bagian atas dari batang otak, yang mengendalikan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak depan dan belakang. Otak tengah adalah bagian otak yang cukup besar pada saat manusia masih berupa janin. Setelah memasuki masa dewasa, otak tengah menjadi semakin kecil dan kurang dominan.
Pada anak usia 5-15 tahun, otak tengah ini dapat diaktifkan, sehingga bisa memancarkan gelombang yang lebih kuat dan menjadi penyeimbang bagi perkembangan otak kiri dan otak kanan. Dengan adanya kontrol keseimbangan dari pengaktifan otak tengah ini, maka kedua belahan otak tersebut akan berkembang secara optimal. Dengan kata lain, bahwa anak yang otak tengahnya aktif akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas intelektual, dan sekaligus memiliki kecerdasan emosi yang tinggi.
Otak tengah yang diaktiviasi akan memancarkan gelombang otak yang menyerupai sebuah radar. Hal inilah yang membuat anak mampu melihat dengan mata tertutup. Gelombang tersebut terletak di bawah hidung, dan hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di depan dan bawah hidung.
Jadi seorang anak yang sudah diaktiviasi otak tengahnya, selain bisa melihat dengan mata tertutup, juga bisa mempergunakan indra peraba untuk melihat pola, warna dan angka, hanya dengan penglihatan kulitnya.
Meski kemampuan membaca dan melihat dengan mata tertutup ini merupakan sesuatu yang luar biasa, namun bukan menjadi tujuan utama dalam proses pendidikan anak-anak kita. Kemampuan tersebut hanya sekadar sebagai tanda dan bukti bahwa otak tengahnya telah aktif dan siap untuk dikembangkan lebih jauh.
Tujuan utama yang lebih bermanfaat dari pengaktifan otak tengah adalah untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri, hingga bisa berkembang secara optimal. Anak yang telah diaktifkan otak tengahnya akan tumbuh dengan daya ingat dan daya konsentrasi yang baik.
Daya tangkapnya yang lebih tinggi, membuat anak menjadi lebih cerdas dan pandai. Mampu berpikir logis dan rasional, serta mampu memberikan argumentasi yang masuk akal.
Mereka juga memiliki kestabilan emosi, dan dapat mengontrol daya kinetik (gerak) dengan lebih baik. Kecerdasan emosinya akan membuatnya mengembangkan rasa menyayangi dan menghormati orang lain dengan lebih sempurna.
Otak tengah adalah bagian otak yang mengatur regulasi hormon, maka pengaktifan ini akan memaksimal pengaturan hormon yang lebih baik, dan anak tumbuh menjadi anak yang stabil, seimbang, dan sehat.
Peranan Orang Tua
Orang tua memiliki peran besar dalam mengaktifkan semua bagian otak anak, baik otak kiri, kanan, maupun tengah. Stimulasi terhadap ketiganya, perlu dilakukan sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan.
Lembaga-lembaga tertentu memberikan pelayanan untuk pengaktifan otak tengah, dengan pelatihan membaca dengan mata tertutup, membaca cepat, dan juga dengan teknik mind maping. Sebagai orang tua kita bisa melatih hal-hal tersebut, agar anak terasah otak tengahnya.
Yang paling penting dari pengaktifan otak tengah adalah penyediaan suasana yang nyaman dalam proses belajar. Otak tengah membutuhkan perasaan aman dan kepercayaan dalam proses pengaktifannya. Hal ini harus didapatkan dari lingkungan yang mengajarinya, sehingga perkembangan anak menjadi optimal. (Jurnal Nasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar