Selasa, 06 Juli 2010

Cicilan Rumah Sebaiknya Kurang dari 30 Persen Gaji

KETIKA berencana membeli rumah tentu Anda mengharapkan hasil yang terbaik sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. Karena itu sebelum Anda mulai melihat-lihat calon rumah Anda, sebaiknya Anda membuat daftar prioritas yang diinginkan dari rumah yang akan dibeli seperti jumlah kamar tidur, kamar mandi, halaman, garasi, kondisi atap, dinding, dan lain-lain. Kemudian buat juga daftar fasilitas-fasilitas umum yang nanti Anda butuhkan, seperti PAM, listrik, jalan umum, kebersihan, rumah ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain. Tambahkan lagi daftar tersebut dengan persyaratan lainnya seperti bebas banjir, sertifikat rumah lengkap dan tidak dalam sengketa apa pun.

Setelah daftar prioritas terisi langkah berikutnya adalah berburu informasi. Kita bisa dapatkan melalui surat kabar, pameran, atau informasi yang diberikan rekan. Yang penting kita tetap cermat dalam mengumpulkan dan memilah informasi yang didapat. Tujuannya agar kita tidak kecewa dan salah pilih. Maunya dapat rumah idaman, tak tahunya dapat rumah bermasalah. Kita tidak ingin uang untuk membeli rumah yang biasanya dari sedikit tabungan dan kredit bank menjadi sia-sia bukan?

Nah, agar pembelian rumah sesuai yang kita harapkan, perhatikan tips-tips berikut:
1. Datanglah ke berbagai pameran properti, di sana Anda bisa mendapatkan banyak sekali informasi rumah dari para tenaga penjual yang siap membantu Anda, dan biasanya ditawarkan dengan harga miring atau potongan diskon. Sebaiknya Anda jangan langsung percaya dengan gambaran kondisi rumah yang tertera pada brosur penjualan atau seperti yang dipajang pada miniatur bangunan rumah yang akan dijual di pameran tersebut, tetapi Anda harus mencocokkan informasi yang diberikan dengan kunjungan langsung ke lokasi.

Jika memungkinkan buatlah foto-foto sendiri dengan demikian Anda akan memperoleh informasi yang sebenar-benarnya dari rumah tersebut. Kumpulkanlah berbagai informasi antara 3 sampai 5 rumah pada lokasi yang diinginkan dari berbagai pengembang, lebih banyak lebih baik dan bandingkanlah satu sama lain. Dari informasi tersebut Anda dapat memiliki patokan atau gambaran rumah yang terbaik untuk Anda.

2. Selanjutnya, yang tak kalah harus Anda pikirkan adalah menentukan berapa kesanggupan Anda dalam membiayai rumah. Tiap orang mempunyai jawaban yang berbeda-beda untuk pernyataan tersebut. Namun tentunya Anda yang paling tahu seberapa besar kesanggupan Anda. Kuncinya adalah membeli rumah seharusnya lebih membuat hidup Anda sejahtera. Jangan sampai karena pembelian rumah ini malah membuat Anda mengalami penurunan standar dan gaya hidup serta tidak tercapainya tujuan keuangan lainnya di masa depan. Untuk mengetahuinya, maka buatlah suatu neraca keuangan keluarga untuk mengetahui harta tunai Anda yang likuid yang siap digunakan untuk membiayai pembelian rumah. Harta tunai Anda yang likuid maksudnya adalah sejumlah dana menganggur Anda di tabungan, deposito atau di tempat lainnya yang dapat diambil kapan saja.

3. Sejumlah dana tunai juga sebaiknya dicadangkan untuk mengantisipasi terjadinya biaya-biaya pembelian rumah antara lain uang tanda jadi atau booking fee, uang muka, akta jual beli, biaya balik nama sertifikat dan biaya jasa notaris dan lain sebagainya. Jika pembelian rumah dibiayai dengan kredit dari bank sebaiknya dipersiapkan pula dana tunai untuk biaya administrasi dan provisi pengikatan kredit, biaya jasa notaris, asuransi kebakaran dan asuransi jiwa. Selain itu, pertimbangkan juga untuk menyiapkan biaya pindah rumahnya, kemudian isi rumahnya. Walaupun pembelian isi rumah bisa dilakukan bertahap sesuai dengan tersedianya dana, namun seminim-minimnya dana Anda jika telah terkuras akibat biaya-biaya tadi, paling tidak masih punya cukup uang untuk memasang tirai atau gorden.

4. Membeli rumah bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara tunai dan kredit atau kombinasi dari keduanya. Jika Anda ingin membeli rumah secara tunai, Anda dapat menyiapkan dananya dengan beberapa cara seperti menabung secara rutin atau melakukan investasi. Sehingga akumulasi dana hasil menabung atau hasil keuntungan investasi bisa digunakan untuk membeli rumah.

Keuntungannya dengan membeli rumah secara tunai, maka Anda tidak perlu tergantung dari pihak lain dan yang paling menyenangkan adalah Anda bebas dari kewajiban membayar cicilan bulanan. Hanya saja mungkin akan memerlukan waktu yang cukup lama sampai tercapai sejumlah dana yang Anda perlukan untuk membeli rumah.

Dengan mahalnya harga rumah saat ini, beberapa dari Anda mungkin kesulitan dalam menyediakan dana tunai pembelian rumah. Anda tetap bisa beli rumah dengan cara mengajukan kredit ke Bank. Pada umumnya dana kredit yang bisa diberikan oleh bank adalah maksimal sebesar 70 persen saja dari harga rumah yang akan dibeli, sisanya sebesar 30 persen harus dibiayai sendiri dan dianggap sebagai uang muka rumah. Jika Anda ingin membeli rumah dengan cara mengkredit maka Anda harus memperkirakan sebelumnya berapa penghasilan Anda yang bisa disisihkan untuk membayar cicilan rumah.

Tentu penghasilan Anda per bulan setelah dikurangi biaya-biaya rumah tangga dan utang pada pihak lain, seharusnya masih cukup untuk membayar cicilan rumah. Idealnya cicilan kredit rumah Anda besarnya tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan Anda sehingga sisa 70 persennya bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup lainnya. Pada umumnya transaksi pembelian rumah dengan kredit rumah dibagi dalam 2 tahap yaitu didahului dengan pembayaran uang muka rumah, pihak penjual akan meminta uang muka dari Anda, besarnya bervariasi biasanya paling banyak sebesar 30 persen saja dari harga rumah. Sisanya barulah dibiayai oleh kredit rumah.

5. Buatlah juga sebuah arus kas pribadi yang terdiri dari penghasilan serta pengeluaran rutin Anda. Arus kas pribadi ini berguna untuk menghitung berapa besar sisa penghasilan Anda yang sanggup disisihkan untuk membiayai rumah, jika pembelian rumah dibiayai dengan kredit rumah.

6. Periksalah kewajiban-kewajiban pada pihak lain atau utang Anda sebelum mengajukan kredit ke Bank. Bank memiliki analisis sendiri dan sumber informasi yang dapat dipercaya untuk mengetahui gambaran kondisi keuangan Anda. Karena itu sebelum mengajukan kredit ke Bank, periksalah kembali utang-utang Anda lainnya. Cicilan kartu kredit, cicilan motor, cicilan mobil dan lain-lain. Apakah Anda memiliki kredit macet pada pihak lain, kapan jatuh tempo terakhir masing-masing cicilan utang Anda. Jika Anda memiliki lebih dari satu kartu kredit, tetapi yang aktif hanya satu maka kartu kredit yang tidak aktif sebaiknya ditutup. Ini untuk mencegah bank, agar tidak memasukkan kartu kredit yang tidak aktif tersebut sebagai utang Anda, karena sebenarnya Anda belum menggunakannya. - perencanakeuangan.com/Widyasari (Jurnal Nasional)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar